ARSITEKTUR DAN SENI DALAM ISLAM
A. Arsitektur
Seni merupakan bagian dari kebudayaan, dan yang menjadi pembicaraan kali ini adalah seni arsitektur (bangunan) dalam hal ini adalah arsitektur islam. Arsitektur islam dimulai dengan adanya bangunan-bangunan masjid dengan menggunakan bentuk-bentuk yang indah. Jadi bisa dikatakan bahwa akar dari seni arsitektur adalah dari masjid. Jika kita melihat sejarah bahwa Masjid yang telah dibangun pertama kali oleh nabi Muhammad tidak mempunyai nilai seni, jangankan mempunyai nilai seni, bahkan masjid tersebut bukan merupakan masjid dengan menggunakan arsitektur-arsitektur indah [1]. Tapi perlu kita ketahui bahwa masjid bukanlah masjid bukanlah tempat orang islam memperlihatkan seni, tapi masjid pada waktu itu hanya digunakan sebagai tempat beribadah kepada Allah SWT, selain itu masjid juga digunakan sebagai tempat musyawarah berbagai masalah keagamaan.
Ciri-ciri seni arsitektur (bangunan) masjid mulai muncul pada zaman keemasan Daulah Bani Abbasiyah, yakni di Persia. Di zaman ini ada beberapa masjid ang terkenal sebelum Baghdad dimusnahkan oleh tentara Hulago Khan. Adapun dalam sejarah seni bangunan ada dua factor ayang dapat mempengaruhi bentuk ragam bangunan [2]. Yaitu material dan praktis. Suatu bangunan yang materialnya dari kayu akan berbeda dengan bangunan yang materialnya dari batu. Begitupula bentuk-bentuk bangunan pada tempat-tempat ibadah, seperti masjid ataupun gereja akan berbeda dengan bangunan-bangunan rumah. Dari situlah seni arsitektur membedakan bangunan-bangunan tersebut. Dalam arsitektur masjid juga terdapat bangunan-bangunan yang merupakan ikon dari sebuah masjid, seperti adanya Qubah dan juga Mihrab, serta terdapat bentuk-bentuk lain yang membedakan dengan bangunan-bangunan rumah maupun tempat-tempat ibadah lainnya.
B. Seni dalam Islam
Sebagai telah disebutkan diatas, bahwa seni merupakan bagian dari kebudayaan, seni itu sendiri bermakna segala sesuatu yang indah atau suatu keindahan. Seni dalam islam sangatlah banyak dan tidaklah sukar ketika membicarakan mengenai seni dalam islam. Seni timbul dan berkembang seiring dengan agama yang dipeluknya, demikian pula seni dalam islam, hal ini dimulai dari seni arsitektur dalam masjid yang telah disebutkan diatas. Adapun yang menjadi sasaran utamanya adalah Mihrab dan Mimbar. Adapun ketika berbicara mengenai seni dalam islam maka sangatlah luas cakupannya. Karena seni dalam islam tidak hanya meliputi seni arsitektur yang terdapat pada masjid-masjid, tetapi juga terdapat seni ukiran yang juga bisa digunakan sebagai ukiran-ukiran dalam bangunan masjid, terdapat juga seni kaligrafi dengan menjadikan tulisan Arab atau ayat-ayat dalam al-Quran sebagai objeknya, ada juga seni music, dan masih banyak lagi seni-seni dalam islam ang lainnya.
Masjid islam telah dibangun sejak zaman nabi Muhammad SAW, nabi membangun masjid dengan amat sederhana berbentuk segi empat, didinding dengan tembok yang terbuat dari batu. Hingga di zaman pemerintahan umaiyyah masjid yang didirikan di Damaskus pun belum sempat untuk memikirkan masalah-masalah arsitektur. Hingga sampailah masjid yang dibangun dimasa dinasti Abbasiyyah, maka masjid sudah dibangun dengan menggunakan Arsitektur-arsitektur yang indah [3]. Tetapi semua masjid tersebut sekarang telah diperbaiki dengan menggunakan Arsitektur yang indah.
Adapun mengenai seni dalam islam yang lain hingga sekarang masih berkembang dengan baik, dan berguna bagi umat islam. Seperti seni kaligrafi atau khat dalam penulisan al-Quran, dengan adanya seni dalam penulisan al-Quran juga merupakan langkah untuk mempermudah umat islam dalam membaca al-Quran. Sangatlah banyak dan luas ketika berbicara mengenai seni dalam islam. Adapun dalam bahasan ini seni arsitektur adalah yang menjadi pokok utama. Dan seperti yang dijelaskan diatas bahwa seni arsitektur islam berakar dari bangunan-bangunan masjid.
Sumber Bacaan
[1] dikutip dari Kultur Islam (Sejarah Perkembangan Kebudayaan Islam dan Pengaruhnya Dalam Dunia Internasional), Jakarta: Bulan Bintang, 1975
[2] dikutip dari Sejarah Kesenian Islam Jilid 2, Jakarta : Bulan Bintang, 1978
[3] dikutip dari Kultur Islam (Sejarah Perkembangan Kebudayaan Islam dan Pengaruhnya Dalam Dunia Internasional), Jakarta: Bulan Bintang, 1975
A. Arsitektur
Seni merupakan bagian dari kebudayaan, dan yang menjadi pembicaraan kali ini adalah seni arsitektur (bangunan) dalam hal ini adalah arsitektur islam. Arsitektur islam dimulai dengan adanya bangunan-bangunan masjid dengan menggunakan bentuk-bentuk yang indah. Jadi bisa dikatakan bahwa akar dari seni arsitektur adalah dari masjid. Jika kita melihat sejarah bahwa Masjid yang telah dibangun pertama kali oleh nabi Muhammad tidak mempunyai nilai seni, jangankan mempunyai nilai seni, bahkan masjid tersebut bukan merupakan masjid dengan menggunakan arsitektur-arsitektur indah [1]. Tapi perlu kita ketahui bahwa masjid bukanlah masjid bukanlah tempat orang islam memperlihatkan seni, tapi masjid pada waktu itu hanya digunakan sebagai tempat beribadah kepada Allah SWT, selain itu masjid juga digunakan sebagai tempat musyawarah berbagai masalah keagamaan.
Ciri-ciri seni arsitektur (bangunan) masjid mulai muncul pada zaman keemasan Daulah Bani Abbasiyah, yakni di Persia. Di zaman ini ada beberapa masjid ang terkenal sebelum Baghdad dimusnahkan oleh tentara Hulago Khan. Adapun dalam sejarah seni bangunan ada dua factor ayang dapat mempengaruhi bentuk ragam bangunan [2]. Yaitu material dan praktis. Suatu bangunan yang materialnya dari kayu akan berbeda dengan bangunan yang materialnya dari batu. Begitupula bentuk-bentuk bangunan pada tempat-tempat ibadah, seperti masjid ataupun gereja akan berbeda dengan bangunan-bangunan rumah. Dari situlah seni arsitektur membedakan bangunan-bangunan tersebut. Dalam arsitektur masjid juga terdapat bangunan-bangunan yang merupakan ikon dari sebuah masjid, seperti adanya Qubah dan juga Mihrab, serta terdapat bentuk-bentuk lain yang membedakan dengan bangunan-bangunan rumah maupun tempat-tempat ibadah lainnya.
B. Seni dalam Islam
Sebagai telah disebutkan diatas, bahwa seni merupakan bagian dari kebudayaan, seni itu sendiri bermakna segala sesuatu yang indah atau suatu keindahan. Seni dalam islam sangatlah banyak dan tidaklah sukar ketika membicarakan mengenai seni dalam islam. Seni timbul dan berkembang seiring dengan agama yang dipeluknya, demikian pula seni dalam islam, hal ini dimulai dari seni arsitektur dalam masjid yang telah disebutkan diatas. Adapun yang menjadi sasaran utamanya adalah Mihrab dan Mimbar. Adapun ketika berbicara mengenai seni dalam islam maka sangatlah luas cakupannya. Karena seni dalam islam tidak hanya meliputi seni arsitektur yang terdapat pada masjid-masjid, tetapi juga terdapat seni ukiran yang juga bisa digunakan sebagai ukiran-ukiran dalam bangunan masjid, terdapat juga seni kaligrafi dengan menjadikan tulisan Arab atau ayat-ayat dalam al-Quran sebagai objeknya, ada juga seni music, dan masih banyak lagi seni-seni dalam islam ang lainnya.
Masjid islam telah dibangun sejak zaman nabi Muhammad SAW, nabi membangun masjid dengan amat sederhana berbentuk segi empat, didinding dengan tembok yang terbuat dari batu. Hingga di zaman pemerintahan umaiyyah masjid yang didirikan di Damaskus pun belum sempat untuk memikirkan masalah-masalah arsitektur. Hingga sampailah masjid yang dibangun dimasa dinasti Abbasiyyah, maka masjid sudah dibangun dengan menggunakan Arsitektur-arsitektur yang indah [3]. Tetapi semua masjid tersebut sekarang telah diperbaiki dengan menggunakan Arsitektur yang indah.
Adapun mengenai seni dalam islam yang lain hingga sekarang masih berkembang dengan baik, dan berguna bagi umat islam. Seperti seni kaligrafi atau khat dalam penulisan al-Quran, dengan adanya seni dalam penulisan al-Quran juga merupakan langkah untuk mempermudah umat islam dalam membaca al-Quran. Sangatlah banyak dan luas ketika berbicara mengenai seni dalam islam. Adapun dalam bahasan ini seni arsitektur adalah yang menjadi pokok utama. Dan seperti yang dijelaskan diatas bahwa seni arsitektur islam berakar dari bangunan-bangunan masjid.
Sumber Bacaan
[1] dikutip dari Kultur Islam (Sejarah Perkembangan Kebudayaan Islam dan Pengaruhnya Dalam Dunia Internasional), Jakarta: Bulan Bintang, 1975
[2] dikutip dari Sejarah Kesenian Islam Jilid 2, Jakarta : Bulan Bintang, 1978
[3] dikutip dari Kultur Islam (Sejarah Perkembangan Kebudayaan Islam dan Pengaruhnya Dalam Dunia Internasional), Jakarta: Bulan Bintang, 1975
Tidak ada komentar:
Posting Komentar