Minggu, 28 September 2014

Islamisasi dan Arabisasi

ISLAMISASI dan ARABISASI
A. Islamisasi
            Islam merupakan agama samawi ketiga setelah yahudi dan nasrani. Sebelum datangnya agama islam di dunia, khususnya di timur tengah (Arab Saudi) orang-orang arab dikenal dengan sebutan orang-orang jahiliyyah, yang diambil dari asal kata “jahlun”. Jahlun tersebut bukan lawan dari kata ‘ilmun, akan tetapi yang dimaksud jahlun disitu adalah lawan dari kata hilm.[1] Yang mana sebelum islam datang bersamaan nabi Muhammad, orang-orang arab mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang buruk menurut ajaran islam, seperti menyembah berhala, berfoya-foya, dan juga mereka mengalami kemerosotan moral, walau pada waktu itu mereka adalah banyak yang melahirkan karya-karya sastra. Hingga akhirnya pada abad ke 6 lahirlah utusan dari allah yang membawa agama islam. Dari sinilah islam mulai perlahan masuk dan berkembang, islam datang sebagai rahmat lil ‘alamin, sedikit-demi sedikit rasulullah mengikis orang-orang jahiliyyah dari kekufuran dan dari jalan yang sesat, serta dari perbuatan-perbuatan animisme, yang mana hal tersebut dinamakan dengan Islamisasi, yaitu pengislaman.
            Istilah islamisasi pertama kali dicetuskan pada awal 1970an oleh syed Muhammad Naquib al-Attas, seorang pemikir yang lahir di Bogor yang hijrah dan menetap di negeri jiran, kata beliau Islamisasi merupakan pembebasan manusia dari magic, mitos animisme dan tradisi kebudayaan kebangsaan, serta dari penguasaan sekuler atas akal dan bahasanya.[2] Islamisasi yang muncul pada tahun 80 an dan mempunyai makna yang seperti itu, bukanlah sebuah bid’ah, karena islamisasi tak lepas dengan membawa manusia kepada keimanan dan ketauhidan, sebagaimana yang dilakukan para nabi dalam penyebaran islam. Islamisasi semakin berkembang dari masa ke masa. Proses islamisasi dilakukan dengan berbagai cara yang berbeda-beda dari masa ke masa. Misal pada zaman rasulullah islamisasi bisa dilakukan dengan perdagangan, ataupun peperangan, melihat kondisi budaya orang arab yang suka berdagang dan selalu mengagung-agungkan pedang mereka (kekuatan). Hingga islamisasi yang dilakukan para walisongo di tanah jawa, ;mereka (para wali) menyebarkan islam (Islamisasi) dengan cara perdagangan, pernikahan, kesenian, dan lain-lain sesuai dengan budaya-budaya jawa yang bisa menarik mereka dengan pendekatan-pendekatan kebudayaan maupun sosial. Islamisasi sangat erat hubungannya dengan kebudayaan, peradaban, dan keadaan sosial suatu masyarakat. Islamisasi juga merupakan proses yang sangat penting dalam sejarah islam.[3]

B. Arabisasi
            Ketika berbicara mengenai Islamisasi maka tak lepas dengan sejarah munculnya islam yang terjadi ditanah arab, yang mungkin bagi sebagian umat islam ketika berbicara tentang orang arab maka itu berarti islam, maka dari itu banyak pula kosakata-kosakata yang digunakan oleh orang islam dengan mengadopsi dari bahasa arab, yang mungkin hal ini bertujuan untuk melekatkan keislaman secara internal maupun eksternal. Seperti beberapa kosakata yang digunakan dalam perguruan-perguruan tinggi di universitas-universitas islam, seperti : fakultas adab yakni untuk fakultas sastra, fakultas Tarbiyah untuk mereka yang mengambil pendidikan, dan lainlain. Yang mana hal itu dikenal dengan istilah arabisasi. Bahkan tidak hanya kosakata kosakata arab saja, tetapi ketika sebagian orang islam melihat umat islam yang lain dengan memakai jubbah arab, atau berjenggot panjang, ataupun berkebiasaan makan kurma sebagaimana orang arab, maka itu adalah orang islam, padahal islam merupakan agama yang yang datangnya murni dari allah, sedangkan kebiasaan-kebiasaan orang arab atau biasa disebut budaya arab itu murni dari manusia atau masyarakat itu sendiri, maka antara islamisasi dan arabisasi haruslah dibedakan.
            Jadi bisa disimpulkan bahwa arabisasi merupakan proses pengaraban yang diambil dari budaya-budaya orang arab, baik bahasa atau adat-adat kebiasaan orang arab yang lainnya. Maka dari itu harus dibedakan antara islamisasi dan arabisasi, walaupun sebagian orang juga ada yang berpendapat bahwa arabisasi dan islamisasi itu dua proses yang hampir sama. Dan karena pengetahuan penulis masih minim dan kurang, maka penulis minta maaf jika dalam penulisan atau berpendapat masih kurang benar, karena penulis juga perlu masukan dan juga keterangan lebih lanjut mengenai 2 hal tersebut yakni islamisasi dan arabisasi dari bapak dosen.



[1] Maman A. Malik dkk, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Pokja Akademik UIN SUKA, 2005), hlm.33
[2] www//iaincirebon.ac.id, Islamisasi Ilmu di Perguruan Tinggi, oleh Dr. Syamsuddin Arif, diakses pada : 27 September 2014 20:10
[3]  Nor Huda, Islam Nusantara, (Yogakarta:ar Ruzza Media, 2013) hlm 31

Tidak ada komentar:

Posting Komentar